Di suatu pagi yang cerah pada tahun 1865 – atau sekitar 140 tahun silam, sebuah perusahaan kecil didirikan dipinggiran sebuah kota, di negeri Finlandia. Selama puluhan dekade, perusahaan yang diberi nama Nokia itu menekuni bisnis utamanya dibidang……perkebunan karet. Ya, barangkali kita tidak pernah menyangka bahwa Nokia – yang kini telah menjelma menjadi ikon global – pada mulanya hanyalah sebuah perusahaan kecil yang bergerak dibidang perkaretan, sebuah bidang usaha yang sama sekali tidak eksotis.
Namun sejarah kemudian telah menjadi saksi : betapa sejak awal tahun 80-an, Nokia telah mentransformasikan dirinya menjadi raksasa dunia dalam bidang telekomunikasi. Dan di segenap penjuru langit, aneka produk ponselnya yang penuh pilihan telah digenggam jutaan manusia : mulai dari kaum eksekutif berdasi hingga penjual mi tek-tek, mulai dari ibu-ibu pejabat yang parlente hingga pembantu rumah tangga kita. Di negeri ini, produk smart phone-nya telah menjadi simbol status, sementara beragam serinya merajai kios-kios di ITC Roxy. Nokia pendeknya telah menjadi dewa dalam blantika pasar ponsel – bukan saja di republik ini, namun juga di pasar global.
nokiarevolution4.jpg Buku yang amat memikat ini bercerita tentang proses sejarah transformasi itu: bagaimana dalam kurun waktu 140 tahun kelahirannya, Nokia telah menciptakan serangkaian jejak dramatis yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa global. Mulai dari drama keputusannya untuk menutup bisnis perkebunan dan beralih ke bisnis ponsel; pertarungannya yang brutal dengan Motorola pada era tahun 90-an; hingga peta strategi dan inovasi masa depan yang diraciknya guna menahan gempuran Sonny-Erricson, Samsung dan Apple yang setiap saat bisa merebut singgasananya.
Buku ini dibagi menjadi tiga bagian utama. Pada bagian pertama dikisahkan mengenai sejarah kehidupan Nokia sejak masa-masa awal kelahirannya. Pada bagian kedua diuraikan mengenai kreasi dan evolusi strategi global Nokia. Dalam bagian inilah dikisahkan betapa titik krusial Nokia terjadi pada era tahun 80 hingga era 90-an, ketika mereka bertekad untuk menjadi penguasa ponsel berteknologi digital (menggantikan model analog yang saat itu masih amat dominan). Disini Nokia beruntung karena memiliki sang CEO legendaris bernama Kari Kairamo, seorang visioner yang memimpin proses transformasi fundamental Nokia (tragisnya pada tahun 1988 Kairamo mati dengan cara bunuh diri!). Kepemimpinan Nokia diteruskan oleh penggantinya yang juga tak kalah visioner, Jorma Ollila, dan kemudian diteruskan oleh Olli-Pekka Kallasvuoa (duh, nama orang Finlandia memang unik-unik…).
Pada bagian ketiga dinarasikan mengenai peta strategi dan inovasi masa depan Nokia. Disinilah, Nokia bertekad menguasai the next big thing yakni : mobile internet, communication and entertainment device. Nokia menganggap bahwa kedepan ponsel tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat telepon, namun juga menjadi seperangkat digital yang lengkap : mulai dari piranti kamera dengan mutu sempurna, games interaktif dengan resolusi tinggi, hingga menjadi tv mobile yang penuh pilihan. Hanya saja disini, Nokia akan menghadapi pertarungan sesungguhnya yang berdarah-darah. Sebab bukan saja ia mesti bertarung dengan musuh tradisionalnya seperti Motorala dan Samsung serta Sony, tapi juga sang raksasa Microsoft dan sang inovator, Apple.
Dari buku ini kita juga melihat bahwa ada tiga elemen kunci yang mampu membuat Nokia menjadi pemimpin. Yang pertama adalah “global focus” atau sejumput strategi yang diberangkatkan dari sebuah pemahaman yang brilian mengenai dinamika persaingan ponsel global. Elemen kedua adalah apa yang disebut sebagai “strategic market-making” atau sebuah visi yang tajam untuk mendeteksi setiap detak perubahan dalam peta teknologi selular yang amat dinamis dan berubah-ubah. Ditengah perubahan selera pasar yang variatif, Nokia terlihat selalu mampu memberikan respon antisipatif yang jitu.
Dan elemen terakhir adalah strategi Nokia yang bertajuk “focus on people”. Nokia selalu memperlakukan pengelolaan SDM-nya sebagai isu strategik, dan bukan sekedar pengelola administrasi belaka. Secara berkesinambungan, Nokia selalu berikhtiar untuk membangun respek pada karyawan, membangun iklim dan kultur “learning” dimana setiap karyawannya didorong untuk saling bertukar informasi dan gagasan-gasasan inovatif.
Melihat reputasinya selama ini, barangkali Nokia akan tetap menjadi pemimpin dalam dinamika pasar ponsel global. Dan dengan itu pula, Nokia akan tetap menjadi pahlawan sejati bagi rakyat Finlandia. Dibalik tampilan aneka produknya yang cantik dan menyenangkan, Nokia memang telah menciptakan sebuah revolusi dalam sejarah peradaban umat manusia.
Kisah tentang Revolusi Nokia
.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment